Kamis, 31 Oktober 2013

SHOLAT DARI SEGI KESEHATAN MODERN

MANFAAT GERAKAN SHOLAT
a. Berdiri lurus
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.

b. Takbir
Takbir merupakan latihan awal pernapasan, Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.

c. Ruku
Dengan ruku’, memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku’ juga mengempiskan pernapasan. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku’ berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku’ adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostat. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kemih oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih. Getah bening (limfe) fungsi utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah.

d. Sujud
Sujud Mencegah Wasir, mengalirkan getah bening dari tungkai perut dan dada ke leher karena lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud. Selain itu sujud adalah manifestasi ketotalan kita dalam berpasrah diri kepada Allah, bahwa manusia adalah mahluk yang lemah, seorang hamba yang sudah bisa menikmati sholatnya, maka jiwanya dalam titik nol, dalam kondisi yang paling pasrah dan stabil, seseorang yang dilanda stres akan terlepas segala beban di jiwa dalam posisi ini.selain secara fisik otot2 leher yang kaku karena stres akan diulur, sehingga seorang hamba yang beriman dan pandai memaknai sholatnya tidak akan pernah dilanda keputusasaan (Stress)

e. Duduk antara 2 sujud

Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.

f. Salam
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
Sholat Lebih Canggih dari Yoga “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya?”. Para sahabat menjawab : “Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya”. Lalu beliau bersabda : “Begitulah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus segala kesalahan mereka”. (H.R Abu Hurairah r.a).
Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah. Belum lagi manajemen yang terkandung dalam bacaan sholat. Seperti doa iftitah yang berarti mission statement (dalam manajemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang sampai 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti diperoleh orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul. 
Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang paling sepadan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan etika sains harus didukung dengan kekuatan iman.

Ajaran Muhammad begitu mulia dan ilmiah, beliau bukan saja dokter ruhani tapi lebih dari itu, adalah seorang dokter modern.pemimpin negara, pemimpin dunia dan akhirat,ahli strategi perang. Meski banyak orang yang membenci,menghina,mencemooh (karena kebodohan dan ketidak tahuan tentangmu) tapi itu semua tidak akan mengurangi kemuliaannya [pen].
( dikutip dari : Tabloid Nurani )


Anantomi Gerakan Wudhu Menurut Pandangan Medis
1. Rahasia Jumlah Tulang Manusia dan Ritual Wudhu
Jumlah tulang manusia dewasa ada 206 ruas (Henry Netter, 1906).Akan tetapi secara embriologis pusat penulangan semasa kehidupan janin dalam kandungan itu ada 350-an pusat penulangan (Leslie Brained Arey, 1934), yang kemudian banyak pusat –pusat penulangan yang menyatu, membentuk tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan itu dekat dengan bilangan hari dalam satu tahun. Dalam kajian penulis, didapatkan adanya rahasia matematis tersebut. Ada dua premis (dari hadits dan atsar) :
a. Apabila kamu ditimpa demam satu hari, kemudian kamu bersabar, kamu akan mendapat pahala seperti ibadah satu tahun (Atsar dari Ali bin Abi Thalib)
b. Tiap – tiap ruas tulang anak adam itu ada sedekahnya setiap harinya (HR Bukhari Muslim, termasuk Hadits Arbain)
Dari dua premis tersebut dapat dihubungkan, bahwa tubuh ini mengandung sejumlah tulang yang mendekati bilangan hari dalam setahun. Tulang – tulang penyusun anggota wudhu jumlahnya tertentu,
dikalikan masing – masing dengan jumlah kali pembasuhan pada ritual wudhu, akan menghasilkan sama dengan bilangan keseluruhan jumlah tulang manusia.

Coba kita perhatikan jumlah tulang penyusun bagian – bagian tubuh yang dibasuh saat wudhu :
a. Lengan dan tangan : 30 buah
b. Tungkai dan kaki : 31 buah
c. Wajah : 12 buah
d. Rongga mulut dan hidung : 41 buah
e. Kepala : 12 buah
                Bagian tubuh poin a – d dijumlahkan menghasilkan angka 114. Angka tersebut dikalikan 3 oleh karena pembasuhan waktu melakukan wudhu sebanyak 3 kali, menghasilkan angka 342. Poin e tidak dikalikan 3 karena memang hanya dibasuh 1 kali. Angka 342 dijumlahkan dengan 12, didapatkan angka 345, yakni sama dengan jumlah hari dalam 1 tahun hijiriyah, sekaligus sama dengan jumlah seluruh tulang manusia.


2. Wudhu dan Aliran Darah Perifer
Dalam hadits riwayat empat Imam (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambali) diterangkan
“Sempurnakanlah dalam berwudhu dan gosoklah sela – sela jari kalian...” perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela jari yang disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela – sela jari itu sudah barang tentu memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi.
Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela – sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba.

3. Titik – titik penting terdapat di Anggota Wudhu
Kita dapat memahami bahwa anggota wudhu yang dibasuh adalah bagian – bagian tubuh yang biasanya banyak bersentuhan dengan dunia luar. Bagian – bagian tersebut umumnya tidak tertutup pakaian, abhakan memang menjadi alat kontak tubuh kita dengan lingkungan, sehingga paling banyak mengalami kontaminasi (kotoran), dan oleh karena secara logis paling perlu dibasuh. Inilah aspek higine dalam ritual wudhu.
Disisi lain, daerah ujung lengan (siku ke bawah) dan ujung tungkai
(lutut kebawah) terdapat titik – titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ bagian dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akam memperbaiki fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan dengan cara menstimulasi titik – titik penting tersebut.

“berwudhu dan gosoklah sela – sela jari kalian...”
perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela jari yang disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela – sela jari itu sudah barang tentu memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus menjalani amputasi.
Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela – sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba.

4. Ear Acupunture
Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialis kedokteran di China. Menurut ilmu akupuntur telinga adalah representasi dari tubuh manusia. Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah bagian sering dipasan anting. Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpanya organ – organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seakan – akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas – ruas tulang belakang

MANFAAT WUDHU DARI SEGI KESEHATAN MODERN

          WUDHU

a. Manfaat secara umum
Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan. 
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit.
Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, kapanye2 cuci tangan juga sedang gencar2nya di media masa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu. Luar Biasa!

b. Keutamaan Berkumur –kumur

Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

c. Istinsyaq

Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan.
Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain

d. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita

e. Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.

Rabu, 16 Oktober 2013

Berbagai Masalah yang ada di Indonesia

     Indonesia saat ini termasuk salah satu negara yang masih dalam taraf perkembangan atau disebut dengan negara berkembang. Tidak jauh berbeda dengan negara berkembang lain di dunia, Indonesia juga sering menghadapi berbagai macam masalah yang kadangkala bisa menghambat kemajuan. Salah satu yang paling kentara dan menjadi problem yang serius adalah masalah sosial.
     Masalah yang kadangkala juga punya hubungan dengan budaya suatu daerah ini memang menjadi semacam virus atau penyakit yang sering kambuh, misalnya pada ada suatu masalah sosial yang sudah bisa terselesaikan.
     Namun pada sisi yang lain efek dari masalah ini masih ada dan harus ditanggung oleh masyarakat. Dan setelah efek ini sudah bisa diminimalkan muncul permasalahan serupa di daerah lain yang cara penanganannya kadangkala memerlukan teknik yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada di daerah tersebut.
     Kemudian contoh yang lain lagi adalah masyarakat menganggap ada suatu masalah sosial di suatu daerah. Namun masyarakat di daerah terebut menganggap bila yang terjadi di daerahnya bukan merupakan suatu masalah karena telah menjadi bagian dari budaya mereka.
     Padahal secara kasat mata apa yang dinamakan budaya ini bisa menimbulkan kerugian bagi pihak lain dan menghambat suatu program yang sedang dijalankan. Hal inilah yang sering terjadi di negara negara berkembang termasuk negara kita Indonesia.
Inilah beberapa masalah sosial yang terjadi di tanah air.

Masalah Sosial Indonesia - Kemiskinan

     Meski saat ini angka pertumbuhan ekonomi bangsa kita terus menunjukan grafik kenaikan namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat di sekitar kita yang hidupnya masih berada di bawah standar yang layak. Ini menjadi masalah sosial yang bisa kita temukan dengan mudah baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.
     Seseorang disebut miskin apabila ia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini dijabarkan menjadi sandang, papan, pangan, kesehatan, dan pendidikan (walaupun di negara maju kesehatan dan pendidikan umumnya ditanggung negara).
Menurut ilmu sosiologi, ada beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan:
  • Pilihan untuk menjadi (atau tetap) miskin, yang tercermin dari pola pikir, pilihan hidup, dan perilaku individu; misalnya berperilaku malas dan tidak mau berusaha.
  • Sulitnya akses untuk mendapat pendidikan yang layak dan pekerjaan.
  • Perasaan terbiasa dengan kemiskinan (karena hidup di lingkungan miskin) sehingga menganggap kemiskinan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
  • Kemiskinan sebagai akibat dari permasalahan struktural, yaitu orang-orang miskin terjebak dalam kemiskinannya sebagai korban permasalahan struktur sosial.
     Walaupun kini pemerintah mengklaim bahwa angka kemiskinan berhasil ditekan, beberapa pihak tetap skeptis karena belum ada program yang tepat dan efektif untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Beberapa usaha  pemerintah mengentaskan masalah sosial ini adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri, berbagai pelatihan kerja cuma-cuma, hingga BLT atau Bantuan Langsung Tunai.
     Akan tetapi rupanya itu semua belum cukup. Kemiskinan di negeri ini bukan sebuah permasalahan solitaireyang ada dengan sendirinya. Kemiskinan adalah sebuah efek domino dari sulitnya mendapat pendidikan layak yang berujung pada sulitnya mendapatkan pekerjaan.
     Pembangunan di daerah-daerah juga menjadi akar permasalahan kemiskinan. Pembangunan yang tidak jelas dan tidak merata (karena banyaknya dana yang dikorupsi) menyebabkan masyarakat mengadu nasib di ibu kota. Kebanyakan dari mereka hanya tidak berhasil dan hidup terlunta-lunta di tengah kerasnya kehidupan Jakarta.

Masalah Sosial Indonesia - Pendidikan

     Masalah pendidikan di Indonesia adalah cerita lama. Mulai dari bangunan roboh sampai anak-anak putus sekolah adalah masalah yang mendarah daging sejak dahulu. Inilah sekelumit masalah pendidikan yang ada di Indonesia:
  • Sulitnya akses pendidikan (di daerah-daerah)
  • Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
  • Kurangnya kualitas guru
  • Kesejahteraan guru yang sangat minim
  • Tidak relevannya kurikulum pendidikan dengan kebutuhan hidup (sebagian besar pelajaran di sekolah fokus pada teori di dalam kelas, bukannya percobaan dan pengalaman langsung)
  • Mahalnya biaya pendidikan
  • Tidak adanya kesadaran orang tua di daerah-daerah untuk menyekolahkan anaknya
     Memang, beberapa sekolah di perkotaan sudah relatif maju dan memadai. Akan tetapi cobalah Anda pikirkan, apakah presentasi anak yang sekolah di sekolah eksklusif serba memadai setara dengan anak yang harus berjalan kaki berjam-jam untuk menuju sekolahnya yang reyot?
     Pembangunan yang terlalu terpusat di perkotaan dan tidak merata ke daerah-daerah di Indonesia menyebabkan terjadinya permasalahan pendidikan. Adapun masyarakat miskin perkotaan tetap harus menahan keinginannya untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang bermutu.
     Kabar baiknya, pemerintah sedang berusaha untuk meluruskan benang kusut masalah sosial ini. Berbagai program dijalankan dengan tujuan memperbaiki pendidikan Indonesia, seperti program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana sekolah, program Indonesia Mengajar untuk memenuhi kebutuhan guru di pelosok, program Sertifikasi Akta IV bagi pengajar untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, program sekolah gratis untuk membantu mereka yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, berbagai program beasiswa, dan sebagainya.
     Permasalahan pendidikan juga mencakup tidak memadainya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Terbatasnya jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) cukup menyulitkan bagi para orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Namun di daerah-daerah, banyak juga orang tua yang berpikir bahwa anaknya yang ‘berbeda’ tidak perlu disekolahkan. Ini juga sepatutnya menjadi fokus pemerintah.

Masalah Sosial di Indonesia - Pengangguran

     Pengangguran terkait dengan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Orang yang disebut pengangguran adalah mereka yang tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali dan tengah mencari kerja. Tingkat pengangguran di Indonesia konon menurun sebanyak 6%, dari 8,12 juta orang menjadi 7,61 juta orang.
Ada beberapa jenis pengangguran, yaitu:
  • Pengangguran terbuka; yaitu mereka yang secara terang-terangan baru kehilangan pekerjaannya dan sedang berusaha mencari pekerjaan lain.
  • Pengangguran musiman; yaitu mereka yang sewaktu-waktu menganggur tetapi dalam waktu lain memiliki pekerjaan.
  • Pengangguran terselubung; yaitu mereka yang jam kerjanya kurang dari 35 jam/minggu.
  • Pengangguran struktural; yaitu mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan
  • Pengangguran sukarela; yaitu mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak berusaha mencari pekerjaan.
     Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah banyak mengupayakan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan menyediakan kursus pelatihan kerja di dinas tenaga kerja daerah, memacu anak muda (dan pengangguran) untuk berwiraswasta dan meminjamkan dana dengan bunga rendah (bahkan tanpa bunga), dan sebagainya.
     Pengangguran, selain menimbulkan efek ekonomis bagi para pelakunya, juga menimbulkan efek psikologis. Menjadi pengangguran sering kali dianggap aib, walaupun pelaku terpaksa menjadi pengangguran karena memang tidak ada perusahaan yang menerimanya bekerja.

Berbagai Masalah Sosial Lain yang Terjadi di Indonesia

   Selain ketiga masalah sosial di atas, ada masalah-masalah sosial lain yang harus segera diberantas guna memaksimalkan pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Inilah beberapa di antaranya:

1. Kesenjangan Sosial
     Masalah sosial ini juga bisa menimbulkan efek yang lain. Misalnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara orang yang mampu dan kelebihan harta serta orang yang hidupnya selalu dalam kondisi yang pas-pasan saja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecemburuan yang tinggi sehingga menghilangkan rasa persaudaraan di masyarakat.  Ini juga dapat memacu terjadinya tindakan kriminal.

2. Kemacetan Lalu Lintas
   
     Masalah sosial yang satu ini lebih sering terjadi terutama di kota-kota besar. Padahal efek dari kemacetan ini juga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Misalnya karena harus antri di keramaian lalu lintas orang akan kehilangan waktu untuk bekerja atau kegiatan lain yang bersifat produktif.  Kemacetan lalu lintas bisa dianggap sebagai masalah sosial karena akar permasalahan kemacetan adalah sikap pengguna jalan raya yang tidak disiplin mematuhi rambu dan bertingkah seenaknya saja.

3. Disiplin yang Kurang
   
     Hal ini menjadi masalah sosial yang paling punya pengaruh terhadap kemajuan suatu wilayah atau negara. Namun untuk menangani masalah yang satu ini memang dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama. Karena untuk menghilangkan problem yang kadangkala sudah menjadi budaya ini butuh pemahaman yang cukup dalam warga.

4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
     KKN adalah masalah sosial yang relatif terjadi merata di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat pemerintahan hingga pegawai kecil di daerah pernah melakukan KKN, sebesar apa pun jumlahnya. KKN harus segera diberantas jika ingin masyarakat hidup sejahtera dan negara ini semakin maju.

     Demikianlah sekilas tentang beberapa masalah sosial yang sedang di hadapi bangsa kita. Semoga masalah penghambat kemajuan ini bisa segera terselesaikan sehingga kita bisa menjadi bangsa yang besar, makmur dan sejahtera. 



Faktor Penyebab Pengangguran di Indonesia

Salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia adalah masalah pengangguran, yang tak pernah teratasi setiap tahun. Faktor pengangguran bisa beragam macamnya dan ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.
Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh penduduk Indonesia diharapkan partisipasinya untuk mengatasi masalah ini. Walau bukan hal mudah, pengangguran pasti bisa ditangani bila pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama.

Banyaknya Pengangguran
Data pengangguran di Indonesia saat ini sungguh bisa menimbulkan keprihatinan. Betapa tidak, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah pengangguran di negeri ini mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja.
Sekitar 12,8 juta jiwa masyarakat Indonesia menganggur, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran paruh waktu. Ditambah lagi, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadel Muhammad di tahun ini ada penambahan jumlah pengangguran sekitar 1,1 juta, yakni dari tamatan sekolah (perguruan tinggi) yang belum terserap lapangan pekerjaan.
Ada begitu banyak faktor yang menjadi penyebab sulitnya untuk menurunkan data pengangguran di Indonesia. Salah satunya, yaitu kekurangseriusan pemerintah dalam mengurangi jumlah penganggur, paradigma masyarakat yang masih menganggap menjadi pegawai negeri lebih prestise dan lebih menjamin hidup, serta lemahnya mental berusaha sebagai fundamen kokoh memperbaiki kehidupan ekonominya.
Masyarakat tak bisa serta merta hanya mengandalkan peran pemerintah dalam menggusur angka pengangguran tanpa mereka terlibat aktif dalam upaya membebaskan dirinya sendiri paling tidak untuk menganggur.
Keadaan masyarakat yang banyak menganggur jelas akan memengaruhi keadaan ekonomi, baik secara makro maupun mikro. Masih banyak masyarakat yang menganggur tentu akan membuat produktifitas menurun, pendapatan yang minim, dan berimplikasi pada meningkatkanya jumlah kemiskinan. Jika tak segera dilakukan upaya atau langkah tepat untuk mengatasinya, maka perekonomian di suatu negara berada diambang kehancuran.
Data pengangguran di Indonesia bisa diperoleh dengan cara membandingkan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja dan dinyatakan dalam persentase. Pengangguran dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan jumlah GNP (Gross National Product) dan pendapatan per kapitanya.
Di Indonesia ada yang disebut dengan pengangguran terselubung, yakni pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan dengan jumlah pekerja yang minimal dilakukan dengan mempekerjaakan banyak orang.

  • Faktor Pengangguran

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya pengangguran di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Indonesia.

1. Pendidikan Rendah
Tak bisa dipungkiri, tingkat pendidikan yang rendah bisa menyebabkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan. Kalau ingin menciptakan pekerjaan sendiri, tetap akan kesusahan karena pola pikir dan pengetahuannya tidak berkembang. Ini bukanlah hal mutlak, tetap ada beberapa orang yang berhasil memiliki pekerjaan walau hanya berpendidikan rendah.

2. Kurang Keterampilan
Banyak orang walau hanya lulusan SMP atau SMA, tetap sukses di bidang tertentu karena memiliki suatu keterampilan. Keterampilan yang dimaksud tentu bermacam-macam, mulai dari keahlian di bidang komputer, kerajinan tangan, keterampilan berbisnis atau berdagang, dll.

3. Kurang Lapangan Pekerjaan
Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta.

4. Kurangnya Tingkat EQ Masyarakat
Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi, yang berpengaruh terhadap keterampilan berbicara atau berkomunikasi, bersosialisasi, kepercayaan diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di masyarakat. Orang yang pandai berkomunikasi dan pandai bersosialisasi, akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan apapun, dibanding orang yang selalu pendiam dan tidak berani mengeksplor potensi diri.

5. Rasa Malas dan Ketergantungan Diri pada Orang Lain.
Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup pada orang tua atau pada pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk menjadi pengangguran. Selain itu, ia melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain. Bila banyak lulusan sekolah seperti itu, tingkat pengangguran tentu akan sangat tinggi.

6. Tidak Mau Berwirausaha
Umumnya seseorang yang baru lulus sekolah atau kuliah sangat terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Bila dapat pekerjaan, memang tidak masalah, tapi bila tidak dapat walau sudah terus mencari, ia bisa jadi pengangguran.
Bila banyak lulusan sekolah tidak terlalu fokus dalam melamar kerja, tapi menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri atau membuat lapangan kerja yang berguna bagi orang lain, pastilah angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan bahkan bisa jadi tidak ada lagi yang menganggur.

  • Langkah Mengurangi Pengangguran

Dengan naiknya data pengangguran di Indonesia, membuat pemerintah perlu segera memperkuat kuda-kuda untuk mengatasinya. Angka 1,1 juta tambahan penganggur tentu menjadi problem ekonomi yang mesti segera diatasi secara seksama.
Pemerintah, salah satunya diwakili oleh Fadel Muhammad, berupaya untuk mendorong jumlah pengusaha yang baru. Selama ini, di Indonesia baru sekitar 0,18% penduduk yang menjadi pengusaha. Padahal idealnya jumlah pengusaha di negara berkembang, seperti Indonesia, minimal harus 2%.
Perlu segera dilakukan sinergi dengan berbagai pihak (swasta dan masyarakat) untuk membentuk iklim usaha di mana pemerintah melalui departemen terkait bisa menjadi fasilitator utamanya. Semoga mendorong jumlah pengusaha baru dan menekan jumlah pengangguran yang tercatat dalam data pengangguran di Indonesia.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa pengusaha di Indonesia relatif sangat rendah. Untuk itu, di bawah ini akan dipaparkan mengenai kewirausahaan, sehingga diharapkan Anda dapat tertarik untuk mulai berwirausaha.
Kewirausahaan muncul pertama kali pada abad 18, yaitu dengan diawali ditemukannya mesin uap, mesin pemintal, mesin lainnya yang dapat menghasilkan sebuah karya. Dengan mesin-mesin tersebut, mereka  dapat menghasilkan sebuah karya dan berdampak pada pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa pemberani dalam mengambil resiko dalam rangka membuka usahanya di berbagai kesempatan. Masalah keuntungan dan kekayaan bagi seorang wirausahawan bukan tujuan utamanya.
Seorang wirausaha yang memiliki jiwa pemberani dalam mengambil resiko berarti dia harus memiliki mental yang mandiri dan berani memulai usahanya, tanpa diliputi rasa takut atau cemas untuk menjalani usahanya.
Di dalam memulai suatu usaha, ada tahapan-tahapan dalam melakukan wirausaha. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tahap memulai usaha
Pada tahap di mana seorang yang berniat untuk melakukan usaha mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk usahanya. Diawali dengan melihat peluang usaha baru yang memungkinkan untuk membuka usaha barunya. Kemudian melakukan akuisisi atau melakukan franchising. Selain itu, hal yang penting adalah memilih jenis usaha yang akan ditekuni, seperti bidang pertanian, produksi barang, atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha tersebut
Pada tahap ini, seorang wirausahawan melaksanakan usaha yang telah direncanakannya. Seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Aspek-aspek tersebut meliputi pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilika, organisasi, kepemimpinan, yaitu meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahankan usaha
Di dalam tahap ini, wirausahawan menganalisis perkembangan usaha berdasarkan hasil yang dicapainya. Hal tersebut dilakukan untuk meninjaklanjuti kondisi yang dihadapi wirausahawan tersebut.

4. Tahap mengembangkan usaha
Pada tahapan ini, wirausahawan mengembangkan usahanya apabila hasil yang diperolehnya tergolong positif atau mengalami perkembangan dan dapat bertahan. Jadi, wirausahawan mengambil satu pilihan untuk memperluas usahanya.
Apabila masyarakat Indonesia banyak yang berwirausaha, maka jumlah lapangan kerja akan bertambah dan mengurangi jumlah data pengangguran di Indonesia. Jangan takut untuk berwirausaha, meskipun pendidikan yang diperoleh tergolong rendah, tapi kepercayaan diri dan kerja keras dapat membantu usaha yang dijalani menjadi maju dan berkembang.
Begitu juga dengan masyarakat yang memiliki pendidikan yang tinggi, jangan malu untuk berwirausaha. Karena berwirausaha bukan sesuatu yang rendah, bahkan untuk berwirausaha juga diperlukan ilmu pengetahuan dan kecerdasan.
Jadi, dari pada bersusah-susah mencari pekerjaan, lebih baik menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang menganggur. Tentu saja dibarengi dengan kerja keras dan usaha yang giat dalam membangun usaha tersebut.
Itulah beberapa faktor pengangguran yang banyak terjadi di Indonesia. Yang paling penting adalah menanamkan sikap untuk bisa menciptakan sesuatu, bukan mendapatkan sesuatu dengan cara mencari. Ini penting ditanamkan pada setiap pelajar sejak dini. Ketika lulus nanti mereka siap menciptakan peluang kerja dan bukan hanya mencari atau melamar pekerjaan yang belum tentu mereka senangi.


Faktor Penyebab Kemiskinan di Indonesia

    Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang kekurangan hal yang biasa dimiliki, dan hal yang biasa dimiliki bisa dalam beberapa aspek. Di Indonesia ini masalah kemiskinan tidak ada habisnya, bahkan angka kemiskinan terus meningkat tiap tahunnya.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang terjadi. seperti :
  1. Korupsi, hal ini “menyumbangkan” banyak sekali warga miskin di Indonesia, karena bantuan yang harusnya untuk membantu masyarakat miskin malah di ambil orang yang tidak bertanggung jawab. 
  2.   SDA, ini yang menyebabkan kemiskinan susah sekali berkurang. Bisa diketahui banyak SDA di Indonesia memiliki kualitas yang kurang, sehingga para SDA tidak mempunyai keahlian yang bias di gunakan untuk mendapatkan penghasilan. 
  3. Masih ada orang yang berpikir bahwa anak merupakan tabungan masa depan, dan orang yang berpikiran seperti itu memiliki banyak anak. Namun hal tersebut malahan menjadi beban ekonomi yang berat karena harus menghidupi banyak anggota keluarga. 
  4. Tingginya angka kriminalitas, banyak para kriminal yang telah di tangkap dan di penjara. Dan banyak pula dari para kriminal tersebut yang merupakan kepala rumah tangga.
   Ada sebab ada akibat, begitu pula pada kemiskinan. Banyak akibat yang ditimbulkan oleh kemiskinan, seperti : 
  1. Kriminalitas, semakin banyak orang miskin maka semakin banyak pula kemiskinan yang terjadi. Masuk akal bila seorang kepala rumah tangga menghalakan segala cara untuk menghidupi keluarganya yang kelaparan.  
  2. Urbanisasi, Orang berpikir bahwa tinggal di kota besar akan mendatangkan penghasilan besar. Tapi semakin banyak orang yang datang ke kota besar maka lapangan pekerjaan yang tersedia juga akan semakin sedikit. Dan hal ini malahan akan memperparah tingkat pengagguran. 
  3. Bunuh diri, banyak orang yang putus asa karena tidak sanggup menghadapi kemiskinan, sehingga mengambil jalan pintas. 
  4. Kebodohan, semakin banyak rakyat miskin maka semakin banyak juga orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA
  1. Tingkat pendidikan yang rendah 
  2. Produktivitas tenaga kerja rendah
  3. Tingkat upah yang rencah
  4. Distribusi pendapatan yang timpang
  5. Kesempatan kerja yang kurang
  6. Kualitas sumberdaya alam masih rendah
  7. Penggunaan teknologi masih kurang
  8. Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
  9. Kultur/budaya (tradisi)
  10. Politik yang belum stabil
    Kesemua faktor tersebut di atas saling mempengaruhi, dan sulit memasrikan penyebab kemiskinan yang paling utama atau faktor mana yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Kesemua faktor tersebut merupakan VICIOIS CIRCLE (Lingkaran setan) dalam masalah timbulnya kemiskinan

Kamis, 10 Oktober 2013

Syarat Hewan Qurban dan Ketentuan Lainnya

Syarat Hewan Qurban dan Ketentuan Lainnya

Melanjutkan bahasan tentang fiqih qurban terdahulu, kali ini tema yang dibahas adalah tentang hewan qurban. Pengetahuan ini sangat penting bagi yang akan melaksanakan ibadah qurban untuk memenehi syarat dan ketentuannya.

Umur Hewan Qurban
Ketentuan untuk hewan qurban sapi, unta dan kambing, Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian menyembelih (qurban) kecuali musinnah. Kecuali apabila itu menyulitkan bagi kalian maka kalian boleh menyembelih domba jadza’ah.” (Muttafaq ‘alaih)

Musinnah adalah hewan ternak yang sudah dewasa, dengan umur minimal:

 
Unta : 5 tahun
Sapi : 2 tahun
Kambing jawa : 1 tahun
Domba/ kambing gembel : 6 bulan (domba Jadza’ah)
(Lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/371-372, Syarhul Mumti’, III/410, Taudhihul Ahkaam, IV/461)

Yang Tidak Syah untuk Qurban
1. Buta dan jelas sekali kebutaannya
2. Sakit dan tampak sekali sakitnya.
3. Pincang dan tampak jelas pincangnya:
4. Sangat tua sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.
(Shahih Fiqih Sunnah, II/373 & Syarhul Mumti’ 3/294).

Hewan Qurban yang Makruh Diqurbankan
1. Jika sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong
2. Tanduknya pecah atau patah
(Shahih Fiqih Sunnah, II/373)

Selain 6 jenis cacat di atas atau cacat yang tidak lebih parah dari itu maka tidak berpengaruh pada status hewan qurban. Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung. Wallahu a’lam
(Shahih Fiqih Sunnah, II/373)

Hewan Qurban yang Lebih Utama
Abu Umamah bin Sahl mengatakan, “Dahulu kami di Madinah biasa memilih hewan yang gemuk dalam berqurban. Dan memang kebiasaan kaum muslimin ketika itu adalah berqurban dengan hewan yang gemuk-gemuk.” (HR. Bukhari)

Menurut mayoritas ulama, urutan dari yang paling utama adalah menyembelih:
- Menyembelih hewan qurban unta
- Menyembelih hewan qurban sapi
- Menyembelih hewan qurban kambing

Dalilnya adalah jawaban Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh Abu Dzar radhiallahu ‘anhu tentang budak yang lebih utama. Beliau bersabda, “Yaitu budak yang lebih mahal dan lebih bernilai dalam pandangan pemiliknya” (HR. Bukhari dan Muslim). (Shahih Fiqih Sunnah, II/374)

Mana yang lebih baik: Urunan Sapi atau Qurban Satu Kambing?
Jawabannya : Lebih baik berqurban seekor kambing, dengan dalil:
- Qurban yang sering dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utuh satu ekor, baik kambing, sapi, maupun unta, bukan 1/7 sapi atau 1/10 unta.
- Kegiatan menyembelihnya lebih banyak.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh penulis kitab Al Muhadzab Al Fairuz Abadzi As Syafi’i. (Al Muhadzab 1/74) Namun ada yang berpendapat tergantung jumlah dagingnya. Jika kambingnya kurus dan sapinya gemuk, sehingga jumlah daging seekor sapi yang gemuk tadi lebih banyak dari jumlah daging dari 7 ekor kambing, maka dalam hal ini qurban sapi lebih utama.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Halal dan Haram dalam Islam

Persoalan halal dan haram dalam islam kadang mudah dipahami dan juga kadang sulit dimengerti. Menjadi mudah ataupun sulit dikarenakan oleh peneliti islam zaman sekarang mungkin bisa disebut terbagi menjadi 2 golongan yaitu golongan yang terlalu berpihak pada barat, maupun golongan yang terlalu kaku sehingga banyak yang melupakan Al Quran dan Hadist. Golongan pertama ini menganggap bahwa apa yg diharaman oleh barat berarti diharamkan oleh islam, dan yang dihalalkan oleh barat berarti dihalalkan oleh islam. Golongan yang kedua adalah orang yang terlalu kaku dalam menilai halal dan haram, apa-apa yang tertulis di buku-buku / kitab-kitab berarti itu islam, pemikirannya tidak bisa menerima perubahan sedikitpun. Hal inilah yang pada akhirnya membuat kita menjadi kebingungan dalam menentukan antara halal dan haram.
“Kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan membawa rahmat bagi segenap makhluk.” (Al Anbiya : 107)
Kita harus yakin bahwa apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah bertujuan untuk kebaikan umat manusia. Oleh karena itu kita harus memulai kembali dari Al Quran dan As Sunnah agar kita tidak tersesat.
Beberapa pokok penting yang harus kita perhatikan adalah :
1. .Asal Segala Sesuatu adalah Mubah.
“Dialah zat yang menjadikan untuk kamu segala sesuatu yang ada di bumi ini semuanya.” (Al Baqarah : 29)
“Rasulullah SAW. Pernah ditanya tantang hukumnya samin, keju, dan kedelai hutan, maka jawab Beliau : Apa yang disebut halal ialah sesuatu yang Allah halalkan dalam kitabNya, dan yang disebut haram ialah sesuatu yang Allah haramkan dalam kitabNya; sedang apa yang Ia diamkan, maka itu salah satu yang Allah maafkan untuk kamu.”(riwayat Turmudzi dan Ibnu Majah)
Dengan demikian karena haram dalam syariat Allah sebenarnya sangat sempit, kenapa kita masih juga melaksanakan yang haram tersebut. Rasulllah juga tidak ingin menjawab semua pertanyaan satu-persatu, tetapi Beliau ingin mengembalikan itu semua kepada kaidah kaidah yang baik.
Bedakan hal ini semua dengan ibadah. Ibadah tidak boleh kita menganggap semata mata boleh karena ibadah mencakup permasalahan syariat.
1. Menentukan halal dan haram semata-mata Hak Allah.
“Katakanlah ! Apakah kamu mengetahui sesuatu yang telah diturunkan untuk kamu berupa rezeki, kemudian kamu jadikan sebagiannya halal dan haram? Katakanlah apakah Allah telah memberikan izin kepadamu ataukah memang kamu hendak berdusta atas nama Allah?” (Yunus : 59)
2. Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram sama dengan syirik.
(Al Araf : 32-33)
3. Mengharamkan yang halal akan berakibat timbulnya kejahatan dan bahaya.
4. Setiap yang halal tidak memerlukan yang haram.
Allah tidak serta merta mengharamkan sesuatu tetapi Allah memberikan penggantinya. Sutera yang diharamkan untuk laki laki, Allah berikan pengganti yang banyak seperti wool, katun, dll. Allah telah haramkan zina, tetapi Allah berikan penggantinya yaitu pernikahan. Dan masih banyak contoh lainnya.
5. Apa saja yang membawa haram adalah haram.
Salah satu prinsip yang diakui islam ialah apabila islam telah mengharamkan sesuatu, maka wasilah dan cara apapun yang dapat membawa pada perbuatan haram hukumnya adalah haram. Karena islam mengharamkan zina, maka yang membawa pada zina adalah haram seperti berdua-duaan, foto telanjang, dll.
6. Bersiasat pada yang haram, hukumnya adalah haram.
Contohnya adalah ketika orang-orang yahudi diharamkan untuk berburu pada hari sabtu, mereka bersiasat, pada jumat mereka menggali parit agar binatang buruannya bisa terperangkap dan hari ahad diambil hasil buruannya. Hal ini karena niatnya ingin berburu. Selain itu juga mengganti nama yang haram dengan nama lain tetap tidak mengubah status haramnya.
“akan datang suatu masa dimana manusia menganggap halal riba dengan nama jual-beli.”
7. Niat baik tidak dapat melepaskan yang haram.
Sabda Rasul :
“Sesungguhnya Allah itu baik, Ia tidak mau menerima kecuali yang baik pula.”
Islam tidak membenarkan prinsip yang disebut al-Ghayah tubirrul wasilah (tujuan menghalalkan segala cara).
“siapa mengumpulkan uang dari jalan yang haram kemudian dia sedekahkan harta itu, sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala,bahkan dosanya akan menimpa dia.” (riwaya Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim)
8. Menjauhkan diri dari syubhat karena takut terlibat dalam haram.
Diantara halal dan haram terdapat hal hal yang tasyabbuh (tidak jelas) yaitu syubhat. Terhadap persoalan ini, islam telah memberikan suatu garis yaitu wara (berhati-hati). Dengan garis ini, orang muslim seharusnya menjauh dari syubhat agar tidak terdorong pada perbuatan haram.cara seperti ini disebut saddudz dzari’ah (menutup jalan berbuat maksiat).
“yang halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas, di antara keduanya ada beberapa perkara yang belum jelas (syubhat), banyak orang yang tidak tahu apakah itu termasuk bagian yang halal atau bagian yang haram? Maka , siapa yang menjauhinya karena hendak membersihkan agama dan kehormatannya, dia akan selamat dan barang siapa mengerjakan sedikit pun darinyahampir-hampir ia terjatuh pada yang haram, sebagaimana orang yang menggembala kambing di sekitar daerah larangan, dia hampir-hampir akan jatuh kepadanya. Ingat pula, bahwa raja mempunyai daerah larangan. Ingat pula, bahwa daerah larangan Allah itu ialah semua yang diharamkan.” (riwayat Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi dan riwayat ini adalah lafal Tirmidzi)
9. Sesuatu yang haram berlaku untuk semua orang.
Tidak pernah ada halal untuk orang Arab dan haram untuk orang diluar Arab. Rasulullah bahkan bersabda :
“Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya.” (riwayat Bukhari)
Bangsa yahudi pernah membuat hukum bahwa mengambil bunga (riba) kepada sesama yahudi diharamkan, tetapi kepada diluar yahudi diperbolehkan. Akan tetapi hal ini dilarang oleh Allah.
10. Keadaan yang terpaksa memperbolehkan yang terlarang
Islam sangat mengetahui bahwa manusia itu lemah dan tidak luput dari kesalahan dan ketidakberdayaan. Oleh karena itu, daerah haram yang sempit pun masih diperbolehkan asalkan dalam keadaan tidak sengaja dan tidak berlebihan.
“lalu siapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka tiada berdosa atasnya karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Belas-kasih.” (Al Baqarah : 173)
Dalam ikatan ini, para ulama ahli fiqih menetapkan suatu prinsip lain, yaitu adh-dharuratu tuqaddaru biqadariha (darurat itu dikira-kirakan menurut ukurannya). Oleh karena itu, manusia bisa tunduk kepada keadaan darurat tetapi tidak menuruti nafsunya untuk terjatuh pada keadaan darurat. Manusia harus terus mengikatkan dirinya pada yang halal dan terus berusaha agar tidak tersentuh dengan yang haram.
Islam itu universal, Allah tidak ingin membuat kesulitan pada umatNya, akan tetapi manusialah yang tidak pernah puas dan selalu menuruti hawa nafsunya sehingga terjatuh ke dalam keharaman dan menganggap bahwa yang haram itu terlalu banyak.
“Allah tidak menghendaki untuk memberikan kamu sesuatu beban yang berat, tetapi Ia berkehendak untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu supaya kamu berterima kasih.” (Al Maidah : 6)
Sebelas pokok penting diatas merupakan prinsip dasar yang pada akhirnya akan menentukan halal dan haram dalam seluruh lingkup kehidupan manusia. Sebelas pokok penting tersebut dijelaskan dalam bab 1 buku ini, sedangkan bab selanjutnya adalah terperinci pada penjelasan aspek lain seperti makanan, pekerjaan, pakaian, muamalah, tradisi, hiburan, dll. Berikut adalah beberapa ringkasan dalam berbagai apek dan untuk lebih terperinci daapat dilihat langsung pada bukunya.
Berikut ini adalah Ayat Al Quran dan Hadist nabi yang sangat penting untuk diketahui :
“Telah diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, binatang yang disembelih bukan karena Allah, yang (mati) karena dicekik, yang (mati) karena dipukul, yang (mati) karena jatuh dari atas, yang (mati) karena ditanduk, yang (mati) karena dimakan oleh binatang buas, kecuali yang dapat kamu sembelih dan ynag disembelih untuk berhala.” (Al Maidah : 3)
“Rasulullah SAW. Mengambil sutra, ia letakan di sebelah kanannya, dan ia mengambil emas kemudia diletakkan di ssebelah kirinya, lantas Ia berkata : kedua ini haram untuk orang laki-laki dari umatku.” (riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasa’I, Ibnu Hibban, dan Ibnu Majah)
“Hai Nabi! Katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin semua hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih mendekati mereka untuk dikenal (sebagai perempuan baik-baik) supaya mereka tidak diganggu.” (Al Ahzab : 59)
“Maukah kamu saya terangkan sebesar-besar dosa besar –tiga kali- Mereka menjawab : Mau, ya Rasulullah! Maka bersabdalah Nabi, yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua –waktu itu beliau berdiri sambil bersandar, kemudian duduk, dan selanjutya bersabda : Ingatlah! Dan (termasuk dosa besar) adalah omongan dusta dan saksi dusta.” (riwayat Bukhari dan Muslim)
“Hai orang orang yang beriman! Takutlah kepada Allah, dan tinggalkanlah apa yang tertinggal dari riba jika kamu benar benar beriman. Apabila kamu tidak berbuat demikian, terimalah peperangan dari Allah dan RasulNya dan jika kamu tobat, maka bagiannya adalah pokok harta kamu, kamu tidak boleh berbuat zalim juga tidak mau dizhalimi.” (Al Baqarah : 278-279)

Prinsip dan Teknik Pembelajaran Mufradat

1.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Mufradat

Kekayaan Mufradat yang dimiliki oleh bahasa Arab termasuk sangat melimpah, bahkan mungkin paling banyak di antara bahasa-bahasa di dunia. Walaupun belum ada hasil penelitian yang menunjukkan mengenai jumlah pasti kosakata Arab, tetapi dapat dipastikan bahwa jumlahnya ribuan bahkan jutaan kata. Kamus Arab terbesar dan terlengkap, Lisan al-‘Arab karya Ibnu Manzhur itu terdiri dari 20 jilid tebal, tentunya memuat ratusan ribu derivasi dan kosakata.

Oleh karena tidak mungkin dan bahkan mustahil semua kosakata/Mufradat diajarkan,  maka diperlukan adanya prinsip-prinsip dalam pemilihan Mufradat. Dan seorang pakar menyebutkan ada tujuh prinsip dalam pemilihan Mufradat, (Hendra; 2006)yaitu :

a.
التواتُر ( Frekuensi). Kata yang frekuensi penggunaannya sering/banyak harus diprioritaskan untuk diajarkan daripada yang jarang digunakan. Contohnya : kata نَهْر  harus lebih diutamakan daripada kata تُرْعَة yang sama-sama berarti sungai, karena yang kedua jarang digunakan. Bahkan hanya kata نَهْر yang digunakan dalam Al-Qur’an.

b.
التوزّع أوالمدى (Range). Maksudnya, mengutamakan penggunaan kata-kata yang digunakan oleh banyak negara Arab daripada oleh sebuah negara Arab. Standar dan acuannya adalah Mu’jam al-Rashid al-Lughawy li al-thifl al-‘araby  yang disusun oleh ISESCO.

c.
المتاحية (Ketersediaan, availability). Maksudnya, kata yang dikuasai oleh seseorang ketika hendak digunakan lebih diutamakan daripada yang tidak diketahuinya. Misalnya kata جلس hampir pasti lebih dahulu diketahui dan dikuasai peserta didik daripada kata قعد  .

d.
الألفة (Familiar), maksudnya, kata yang lebih familiar (sering didengar dan  digunakan) harus diprioritaskan pembelajarannya daripada kata yang jarang dan langka, meskipun mempunyai kesamaan arti. Misalnya, kata شمس pasti lebih familiar bagi kita daripada kata ذُكاء .

e.
الشمول (Ketercakupan,coverage). Maksudnya, satu kata yang pengertiannya mencakup banyak hal perlu diprioritaskan daripada kata yang hanya dapat digunakan dalam satu bidang saja. Misalnya, kata بيت dan kata  منزيل. Kata بيت jelas lebih konprehensif daripada kata  منزيل , karena kata yang pertama  (بيت )mencakup berbagai bidang seperti ungkapan :بيتالابرة (البوصلة), بيت الأنكبوت, القصيدبيت ,اللهبيت , المالبيت, ......

f.
الأهمّية (Kepentingan, signifikance). Maksudnya, kata yang sedang diperlukan dan dianggap penting untuk diketahui dan digunakan harus lebih diprioritaskan daripada yang sedang tidak atau kurang dibutuhkan.

g.
العروبة (Kearaban). Maksudnya, kata yang berasal dari bahasa Arab sendiri harus lebih diutamakan daripada pinjaman atau yang diserap dan diarabkan. Contohnya : kata الهاتفlebih utama daripada التلفون , meskipun peserta didik lebih dahulu mengenal kata yang kedua (التلفون ). Dalam konteks ini, pendidik dapat menjelaskan ma’na kata yang pertama (الهاتف ) dengan menyebut kata yang kedua  (التلفون )  sebagai sinonimnya, sehingga pemahaman peserta didik menjadi lebih cepat dan mantap. Demikian pula kata-kata  المدياع,الحاسوب,الجوّال harus lebih diprioritaskan daripada kata-kata :  الراديو,الكومبيوتر,الموبيل
2.
Teknik Pembelajaran Mufradat 

Tidak jarang orang bertanya :”Berapa jumlah mufradat yang harus dikuasai (tidak harus dihapal) agar seseorang dapat lancar berkomunikasi lisan atau tulisan dengan bahasa Arab?” Sebagian pakar berpendapat bahwa pelajar tingkat dasar (pemula) cukup menguasai 750 – 1.000 kosakata, tingkat menengah 1.000 – 1.500 kosakata, dan tingkat lanjutan 1.500 – 2.000 kosakata. Pakar lain menyatakan bahwa mengajar anak dengan 2.000 – 2.500 kosakata pada tingkat dasar cukup untuk membuatnya mampu berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan syarat mereka menguasai setruktur kata dan cara menggunakan kamus. Ada lagi yang berpendapat bahwa penguasaan 3.000 – 5.000 kosakata cukup untuk menjamin kelancaran dalam membaca berbagai karya tulis dalam berbagai bidang.

Terlepas dari perbedaan tersebut, proses pembelajaran Bahasa Arab, antara lain harus diarahkan pada pengembangan kosakata ( tanmiyat al-mufradat ) agar peserta didik memiliki perbendaharaan (modal kebahasaan) yang memadai, sehingga timbul keberanian untuk berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Kelemahan pelajar kita pada umumnya adalah kekurangan penguasaan kosakata.

Ada dua metode yang biasanya digunakan dalam pembelajaran mufradat, khususnya dalam memperjelas makna kosakata, yaitu : metode kontekstual (السيّاقيّةالطريقة) dan metode non-kontekstual (الطريقة غيرالسيّاقيّة). (Matsna; 2004) Metode kontekstual dimaksudkan sebagai cara menjelaskan kosakata melalui kontekstualisasi kata dalam setruktur kalimat. Asumsinya adalah bahwa satu kata dalam bahasa Arab terkadang mempunyai banyak makna, sehingga agar makna difahami, makna kata itu harus diletakkan struktur kalimat secara kontekstual. Misalnya kata  فَتَحَ , maknanya tidak sekedar membuka secara fisik semata, tetapi juga berkonotasi mendirikan, memperoleh kemenangan, memudar, dan sebagainya. Perhatikan contoh kalimat berikut ini :

فتحالطالبالكتاب ·

فتحأحمدمتجرا ·

فتحاللهغليك ·

انّافتحنالكفتحامبينا ·

.فتحلونالقميصفصارأبيضبعدأنكاناصفر ·

Demikian pula, ketika menjelaskan makna harf min (مِنْ), pendidik perlu melakukan kontekstualisasi agar ragam makna min (مِنْ) dapat difahami dari konteks kalimatnya, baik yang berarti dari, sebagian/termasuk, maupun yang bermakna di dan karena.

Adapun Teknik/Langkah-langkah yang dapat ditempuh pendidik dalam menjelaskan makna mufradat, adalah sebagai berikut (Muhbib; 2004) :

1.
Menunjuk/memperlihatkan (اشارةأوابرازاشياء ) benda atau sesuatu yang langsung berhubungan dengan kosakata yang sedang diperkenalkan atau diajarkan, seperti kataكرسى  dengan menunjuk kursi yang ada dekat  pendidik atau yang sedang diduduki peserta didik; dan kata قلم sambil memperlihatkan pena pendidik atau memegang dan mengangkat pena peserta didik. Jika bendanya tidak mungkin dihadirkan, pendidik dapat menggunakan gambar, membuat sket, ilustrasi dan sebagainya. 

2.
Dramatisasi (تمثيلالمعنى). Dalam hal ini memperagakan “membuka buku” untuk menjelaskan makna kata kerja يفتح - فتح atau menulis pelajaran pada papan tulis untuk menjelaskan makna kata  يكتب - كتب .

3.
Bermain peranan (لعب الدور). Dalam hal ini pendidik dapat memainkan peran sesuai dengan kosakata yang hendak diajarkan. Misalnya, pendidik memerankan orang yang sedang merasa kesakitan, untuk menjelaskan kata يحسّ بألمatau menjelaskan ungkapan مريضأنا . 

4.
Menyebutkan antonim  ( ذكرالمتضادات). Misalnya, ketika menjelaskan kata ساخن , pendidik dapat menyebutkan antonimnya, yaitu بارد  .

5.
 
Menyebutkan sinonim  ( ذكرالمترادفات). Misalnya ketika menjelaskan kata صمصام, pendidik dapat menyebutkan sinonimnya, yaitu سيف.

6.
Memberikan asosiasi makna ( تداعيالمعاني). Ketika menjelaskan kata عائلة  pendidik dapat memberikan asosiasi dengan menyebutkan kata-kata seperti  زوج, زوجة, أولاد, شقيقأخ, ... . hal ini penting dilakukan agar pikiran peserta didik tertuju kepada suatu pengertian, yaitu keluarga.

7.
Menyebut akar kata dan devirasinya (ومشتقاتهاذكرأصل الكلمة). Ketika menjelaskan kata مكاتبة , pendidik dapat menunjukan akar kata berikut beberapa devirasi atau yang menjadi turunannya, seperti كتب, كتاب, كاتب, مكتوب, ..., sehingga peserta didik berusaha memahaminya sesuai dengan konteks kalimatnya.

8.
Menjelaskan maksud atau pengertian kata melalui definisi, ciri-ciri, dan sebagainya. Misalnya, ketika berusaha memahamkan maknaكنيسة , pendidik dapat menyetakan يعبد ويصلّي فيه النصارىمكان . pendidik dapat juga menyebut nama yang bagi peserta didik langsung dapat difahami, seperti : "ريفوبليكا" جريدة, "موناس"برج  , "بوروبودور"معبد , وغيرها 

9.
 
Meminta peserta didik membaca berulang kali, terutama ketika mendapat kosakata baru dalam sebuah teks. Dengan beberapa kali membaca dan menerka kata tertentu dalam teks itu, niscaya maknanya dapat difahami.

10.
 
Membuka dan mencari makna kata dalam kamus (القاموسالبحث في).

11.
Menterjemahkan langsung ke dalam bahasa Ibu. Ini merupakan jalan pintas dan cara terakhir bila seluruh cara tidak dapat dilakukan dan peserta didik tidak juga memahaminya dengan baik. Pendidik diharapkan tidak “memanjakan” peserta didiknya dengan cara terakhir ini, karena hal ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan kebahasaan peserta didik, seperti malas berfikir, malas mencari dalam kamus, malas berasosiasi, dan sebagainya.