Indonesia
saat ini termasuk salah satu negara yang masih dalam taraf perkembangan atau
disebut dengan negara berkembang. Tidak jauh berbeda dengan negara berkembang
lain di dunia, Indonesia juga sering menghadapi berbagai macam masalah yang
kadangkala bisa menghambat kemajuan. Salah satu yang paling kentara dan menjadi
problem yang serius adalah masalah sosial.
Masalah yang kadangkala juga punya hubungan dengan
budaya suatu daerah ini memang menjadi semacam virus atau penyakit yang sering
kambuh, misalnya pada ada suatu masalah sosial yang sudah bisa terselesaikan.
Namun pada sisi yang lain efek dari masalah ini masih
ada dan harus ditanggung oleh masyarakat. Dan setelah efek ini sudah bisa
diminimalkan muncul permasalahan serupa di daerah lain yang cara penanganannya
kadangkala memerlukan teknik yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada di
daerah tersebut.
Kemudian contoh yang lain lagi adalah masyarakat
menganggap ada suatu masalah sosial di suatu daerah. Namun masyarakat di daerah
terebut menganggap bila yang terjadi di daerahnya bukan merupakan suatu masalah
karena telah menjadi bagian dari budaya mereka.
Padahal secara kasat mata apa yang dinamakan budaya
ini bisa menimbulkan kerugian bagi pihak lain dan menghambat suatu program yang
sedang dijalankan. Hal inilah yang sering terjadi di negara negara berkembang
termasuk negara kita Indonesia.
Inilah beberapa masalah sosial yang terjadi di tanah air.
Masalah Sosial Indonesia - Kemiskinan
Meski saat ini angka pertumbuhan ekonomi bangsa kita
terus menunjukan grafik kenaikan namun pada kenyataannya masih banyak
masyarakat di sekitar kita yang hidupnya masih berada di bawah standar yang
layak. Ini menjadi masalah sosial yang bisa kita temukan dengan mudah baik di
daerah pedesaan maupun perkotaan.
Seseorang disebut miskin apabila ia tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini dijabarkan menjadi sandang,
papan, pangan, kesehatan, dan pendidikan (walaupun di negara maju kesehatan dan
pendidikan umumnya ditanggung negara).
Menurut ilmu sosiologi, ada beberapa hal yang menyebabkan
kemiskinan:
- Pilihan untuk menjadi (atau tetap) miskin, yang tercermin
dari pola pikir, pilihan hidup, dan perilaku individu; misalnya
berperilaku malas dan tidak mau berusaha.
- Sulitnya akses untuk mendapat pendidikan yang layak dan
pekerjaan.
- Perasaan terbiasa dengan kemiskinan (karena hidup di
lingkungan miskin) sehingga menganggap kemiskinan sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari.
- Kemiskinan sebagai akibat dari permasalahan struktural, yaitu
orang-orang miskin terjebak dalam kemiskinannya sebagai korban
permasalahan struktur sosial.
Walaupun kini pemerintah mengklaim bahwa angka
kemiskinan berhasil ditekan, beberapa pihak tetap skeptis karena belum ada
program yang tepat dan efektif untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Beberapa usaha pemerintah
mengentaskan masalah sosial ini adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat atau PNPM Mandiri, berbagai pelatihan kerja cuma-cuma, hingga BLT
atau Bantuan Langsung Tunai.
Akan tetapi rupanya itu semua belum cukup. Kemiskinan
di negeri ini bukan sebuah permasalahan solitaireyang
ada dengan sendirinya. Kemiskinan adalah sebuah efek domino dari sulitnya
mendapat pendidikan layak yang berujung pada sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Pembangunan di daerah-daerah juga menjadi akar
permasalahan kemiskinan. Pembangunan yang tidak jelas dan tidak merata (karena
banyaknya dana yang dikorupsi) menyebabkan masyarakat mengadu nasib di ibu
kota. Kebanyakan dari mereka hanya tidak berhasil dan hidup terlunta-lunta di
tengah kerasnya kehidupan Jakarta.
Masalah Sosial Indonesia - Pendidikan
Masalah pendidikan di Indonesia adalah cerita lama.
Mulai dari bangunan roboh sampai anak-anak putus sekolah adalah masalah yang
mendarah daging sejak dahulu. Inilah sekelumit masalah pendidikan yang ada di
Indonesia:
- Sulitnya akses pendidikan (di daerah-daerah)
- Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
- Kurangnya kualitas guru
- Kesejahteraan guru yang sangat minim
- Tidak relevannya kurikulum pendidikan dengan kebutuhan hidup
(sebagian besar pelajaran di sekolah fokus pada teori di dalam kelas,
bukannya percobaan dan pengalaman langsung)
- Mahalnya biaya pendidikan
- Tidak adanya kesadaran orang tua di daerah-daerah untuk
menyekolahkan anaknya
Memang, beberapa sekolah di perkotaan sudah relatif
maju dan memadai. Akan tetapi cobalah Anda pikirkan, apakah presentasi anak
yang sekolah di sekolah eksklusif serba memadai setara dengan anak yang harus
berjalan kaki berjam-jam untuk menuju sekolahnya yang reyot?
Pembangunan yang terlalu terpusat di perkotaan dan
tidak merata ke daerah-daerah di Indonesia menyebabkan terjadinya permasalahan
pendidikan. Adapun masyarakat miskin perkotaan tetap harus menahan keinginannya
untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang bermutu.
Kabar baiknya, pemerintah sedang berusaha untuk
meluruskan benang kusut masalah
sosial ini.
Berbagai program dijalankan dengan tujuan memperbaiki pendidikan Indonesia,
seperti program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memenuhi kebutuhan
fasilitas dan sarana sekolah, program Indonesia Mengajar untuk memenuhi
kebutuhan guru di pelosok, program Sertifikasi Akta IV bagi pengajar untuk
meningkatkan kualitas tenaga pendidik, program sekolah gratis untuk membantu
mereka yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, berbagai program beasiswa,
dan sebagainya.
Permasalahan pendidikan juga mencakup tidak
memadainya pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Terbatasnya jumlah
Sekolah Luar Biasa (SLB) cukup menyulitkan bagi para orang tua dengan anak
berkebutuhan khusus. Namun di daerah-daerah, banyak juga orang tua yang
berpikir bahwa anaknya yang ‘berbeda’ tidak perlu disekolahkan. Ini juga
sepatutnya menjadi fokus pemerintah.
Masalah Sosial di Indonesia - Pengangguran
Pengangguran terkait dengan tidak seimbangnya jumlah
pencari kerja dan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Orang yang disebut
pengangguran adalah mereka yang tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali
dan tengah mencari kerja. Tingkat pengangguran di Indonesia konon menurun
sebanyak 6%, dari 8,12 juta orang menjadi 7,61 juta orang.
Ada beberapa jenis pengangguran, yaitu:
- Pengangguran terbuka; yaitu mereka yang secara
terang-terangan baru kehilangan pekerjaannya dan sedang berusaha mencari
pekerjaan lain.
- Pengangguran musiman; yaitu mereka yang sewaktu-waktu
menganggur tetapi dalam waktu lain memiliki pekerjaan.
- Pengangguran terselubung; yaitu mereka yang jam kerjanya
kurang dari 35 jam/minggu.
- Pengangguran struktural; yaitu mereka yang tidak mendapatkan
pekerjaan karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan
- Pengangguran sukarela; yaitu mereka yang tidak memiliki
pekerjaan dan tidak berusaha mencari pekerjaan.
Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah banyak
mengupayakan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan menyediakan kursus
pelatihan kerja di dinas tenaga kerja daerah, memacu anak muda (dan
pengangguran) untuk berwiraswasta dan meminjamkan dana dengan bunga rendah
(bahkan tanpa bunga), dan sebagainya.
Pengangguran, selain menimbulkan efek ekonomis bagi
para pelakunya, juga menimbulkan efek psikologis. Menjadi pengangguran sering kali
dianggap aib, walaupun pelaku terpaksa menjadi pengangguran karena memang tidak
ada perusahaan yang menerimanya bekerja.
Berbagai Masalah Sosial Lain yang Terjadi di Indonesia
Selain ketiga masalah sosial di atas, ada masalah-masalah sosial
lain yang harus segera diberantas guna memaksimalkan pembangunan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Inilah beberapa di antaranya:
1. Kesenjangan Sosial
Masalah sosial ini juga bisa menimbulkan efek yang
lain. Misalnya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara orang yang mampu
dan kelebihan harta serta orang yang hidupnya selalu dalam kondisi yang
pas-pasan saja. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecemburuan yang tinggi sehingga
menghilangkan rasa persaudaraan di masyarakat. Ini juga dapat memacu terjadinya
tindakan kriminal.
2. Kemacetan Lalu Lintas
Masalah
sosial yang satu ini lebih sering terjadi terutama di kota-kota besar. Padahal
efek dari kemacetan ini juga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Misalnya karena harus antri di keramaian lalu lintas orang akan kehilangan
waktu untuk bekerja atau kegiatan lain yang bersifat produktif. Kemacetan
lalu lintas bisa dianggap sebagai masalah sosial karena akar permasalahan
kemacetan adalah sikap pengguna jalan raya yang tidak disiplin mematuhi rambu
dan bertingkah seenaknya saja.
3. Disiplin yang Kurang
Hal ini
menjadi masalah sosial yang paling punya pengaruh terhadap kemajuan suatu
wilayah atau negara. Namun untuk menangani masalah yang satu ini memang
dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama. Karena untuk menghilangkan
problem yang kadangkala sudah menjadi budaya ini butuh pemahaman yang cukup
dalam warga.
4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
KKN adalah masalah sosial yang relatif terjadi merata
di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat pemerintahan hingga pegawai
kecil di daerah pernah melakukan KKN, sebesar apa pun jumlahnya. KKN harus
segera diberantas jika ingin masyarakat hidup sejahtera dan negara ini semakin
maju.
Demikianlah sekilas tentang beberapa masalah sosial yang sedang di
hadapi bangsa kita. Semoga masalah penghambat kemajuan ini bisa segera
terselesaikan sehingga kita bisa menjadi bangsa yang besar, makmur dan
sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar